Tugas 2 : Sistem
Informasi Psikologi
·
Nama lengkap : Ashfiya Hilyah Awliya
·
NPM : 11514739
·
Kelas : 4PA10
·
Mata kuliah : Sistem Informasi Psikologi
1.
Pengertian perancangan
sistem
Menurut John Burch dan Gary Grudnitsky (dalam Burch, J.G, 1992) perancangan sistem adalah sebagai
penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
2.
Rancangan model
sistem berdasarkan elemen
a. Elemen
proses
Aturan menuju aplikasi sistem dapat digambarkan dengan
sistem flowchart, DFS, dan lain-lain. Elemen proses
meliputi real time, batch, online, dan offline.
Aturan nya adalah berinteraksi dengan user,
periksa dengan anggota tim, dan periksa dengan teknisi pemrograman, desain ulang,
periksa, dan periksa kembali.
Dalam elemen proses membuat rancangan model sistem
dibutuhkan teori yang bersangkutan dengan apa yang ada didalam aplikasi
tersebut. Dalam hal ini, teori yang akan dipakai adalah macam macam kepribadian
pada individu dewasa awal.
Teori yang diperlukan untuk melengkapi elemen proses
dari rancangan model sistem adalah meliputi tipe kerpibadian. Menurut Awangga
(2008), Setiap orang memiliki kepribadian dan kesadaran yang berbeda–beda Secara
umum kepribadian manusia dibagi menjadi empat kriteria yaitu:
1) Sanguinis
Ciri utama seorang Sanguinis umumnya ekstrovet (suka
bergaul dengan orang lain), pembicara, optimis. Selain itu orang yang memiliki
karakter pribadi sanguinis biasanya memiliki kepribadian menarik, pandai berbicara,
pandai menghidupkan forum dan mempunyai rasa humor yang tinggi. Dia mempunyai
sifat antusias. Ekspresif, periang, rasa ingin tahu yang tinggi dan penuh
semangat. Sifat yang lain adalah ia lugu dan polos dalam bersikap tetapi kadang
mempunyai sifat kekanak-kanakan. Bukan hanya pandai mengontrol emosinya
sendiri, ia juga pintar memainkan emosi orang lain, karena kepandaiannya dalam
berbicara dan menarik perhatian orang lain. Selain itu seorang sanguinis lebih cocok
dikarakterkan sebagai seorang pimpinan didalam suatu tim, dan cenderung popular
dalam pergaulannya karena mempunyai banyak teman. Contoh tokoh yang mempunyai
karakter emosi Sanguinis adalah Brian Tracy, ia seorang tokoh yang terkenal pembicara
dalam dunia bisnis, ia sering menjadi motivator dalam seminar-seminar yang
membahas tentang kelangsungan bisnis di dunia.
2) Melankolis
Ciri utama seorang Melankolis umumnya introvet (kurang
suka bergaul dengan orang lain), pemikir, pesimis. Selain itu orang yang
memiliki karakter pribadi melankolis biasanya pemikir yang mendalam, analitis,
serius, tekun, mempunyai bakat yang baik serta kreatif. Dia sangat menghargai
perasaan orang lain,serta menjunjung tinggi keindahan, suka berkorban, dan
idealis. Seorang Melankolis cenderung berhati-hati dalam memilih teman, meskipun
demikian rasas sosialnya cenderung tinggi. Ia mau mendengarkan keluh kesah
orang lain serta bisa memecahkan masalah orang lain. Contoh tokoh yang
mempunyai karakter emosi Melankolis adalah Mozart yang berkiprah dalam dunia
musik klasik,dimana karya-karyanya yang spektakuler yang akan dikenang
sepanjang masa.
3) Koleris
Ciri utama seorang Koleris umumnya ekstrovet (suka bergaul
dengan orang lain), pelaku, optimis. Selain itu orang yang memiliki karakter
pribadi koleris biasanya sangat berbakat menjadi pelaku utama dalamsebuah tim
atau boleh dikatakan sebagai pemimpin yang kuat. Ia memiliki sifat yang aktif,
suka melakukan perubahan-perubahan tertentu, berkemauan kuat dan tegas dalam
mengambil keputusan, tidak mudah patah semangat serta mandiri dan dia memperoleh
banyak dukungan dari teman-temannya. Didalam suatu tim kerja, dia mempunyai
sifat optimis yang tinggi dan memiliki integritas yang tinggi, dimana setiap
perkataan yang diucapkannya sesuai apa yang akan dilakukannya. Sehingga ia dapat
dipercaya penuh oleh orang lain. Contoh tokoh yang mempunyai karakter emosi
Koleris adalah Paulo Freire yang mempunyai dedikasinya dalam dunia pendidikan
bagi kaum miskin di Brazil.
4) Plegmatis
Ciri utama seorang Plegmatis umumnya introvet (kurang
suka bergaul dengan orang lain), pengamat, pesimis. Selain itu orang yang
memiliki karakter pribadi plegmatis biasanya rendah hati, mudah bergaul, santai
dan diam. Ia mampu tenang dalam menghadapi persoalan yang pelik. Dan dia
cenderung simpati kepada orang lain dan baik hati tetapi dia cenderung
menyembunyikan emosinya sendiri. Seorang Plegmatis cenderung bersikap menjadi
penengah dalam suatu masalah.
b. Elemen
tujuan
Dalam tahap perancangan atau desain sistem mempunyai
dua tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan untuk
memberi gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman
komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem
yang terinci)
Dalam hal ini, tujuan utama nya adalah memenuhi kebutuhan
kepada pemakai sistem mengenai tipe kepribadian dewasa awal dan untuk membetri
gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer
dan ahli-ahli teknik yang terlibat.
c. Elemen
interface
Dalam tahap perancangan input, banyak yang perlu
diperhatikan yaitu tipe input, fleksibel format, kecepatan, akurat, metode
verifikasi, mudah dikoreksi, keamanan, mudah digunakan, kompatibel dengan
sistem yang lain, dan biaya yang ekonomis.
Dalam perancangan input, penulis akan memperhatikan bagaimana
rancangan model sistem akan menjadi aplikasi yang user friendly, yaitu mudah digunakan, kompatibel dengan sistem
lain, dan biaya yang ekonomis karena pemakai sistem hanya membutuhkan koneksi
internet.
d. Elemen
sistem
Dalam tahap perancangan sistem
informasi, harus memperhatikan sejumlah tekanan design (forces design)
yang meliputi integrasi (integration),
jalur pemakai / sistem (user/system
interface), tekanan persaingan (competitive
forces), kualitas dan kegunaan informasi (information quality and usability), kebutuhan-kebutuhan sistem (system requirements), kebutuhan-kebutuhan pengolahan data (data processing requirements),
faktor-faktor organisasi (organizations
factors), kebutuhan-kebutuhan biaya efektifitas (cost effectiveness
requirements), faktor-faktor manusia (human
factors), dan kebutuhan-kebutuhan
kelayakan (feasibility requirements)
Daftar Pustaka
Awangga, S. N. (2008). Tes EQ. Yogyakarta : Pararaton Publishing
Burch,
J.G., (1992). System Analysis, Design,
and Implementation, Boyd & Fraser Publishing Company
D.
Suryadi H.S., Bunawan. (1996). Pengantar
Perancangan Sistem Informasi, Jakarta : Gunadarma
Jogianto.
(1990). Analisis dan Disain Sistem
Informasi. Yogyakarta : Andi Offset
Senn, James A., (1989). Analysis and Design of Information Systems,
McGraw-Hill Publishing Company