Minggu, 12 November 2017

Tugas 2 : Sistem Informasi Psikologi

Tugas 2 : Sistem Informasi Psikologi

·         Nama lengkap : Ashfiya Hilyah Awliya
·         NPM               : 11514739
·         Kelas               : 4PA10
·         Mata kuliah     : Sistem Informasi Psikologi

1.      Pengertian perancangan sistem
Menurut John Burch dan Gary Grudnitsky (dalam Burch, J.G, 1992) perancangan sistem adalah sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

2.      Rancangan model sistem berdasarkan elemen
a.       Elemen proses
Aturan menuju aplikasi sistem dapat digambarkan dengan sistem flowchart, DFS, dan lain-lain. Elemen proses meliputi real time, batch, online, dan offline. Aturan nya adalah berinteraksi dengan user, periksa dengan anggota tim, dan periksa dengan teknisi pemrograman, desain ulang, periksa, dan periksa kembali.

Dalam elemen proses membuat rancangan model sistem dibutuhkan teori yang bersangkutan dengan apa yang ada didalam aplikasi tersebut. Dalam hal ini, teori yang akan dipakai adalah macam macam kepribadian pada individu dewasa awal.

Teori yang diperlukan untuk melengkapi elemen proses dari rancangan model sistem adalah meliputi tipe kerpibadian. Menurut Awangga (2008), Setiap orang memiliki kepribadian dan kesadaran yang berbeda–beda Secara umum kepribadian manusia dibagi menjadi empat kriteria yaitu:
1)      Sanguinis
Ciri utama seorang Sanguinis umumnya ekstrovet (suka bergaul dengan orang lain), pembicara, optimis. Selain itu orang yang memiliki karakter pribadi sanguinis biasanya memiliki kepribadian menarik, pandai berbicara, pandai menghidupkan forum dan mempunyai rasa humor yang tinggi. Dia mempunyai sifat antusias. Ekspresif, periang, rasa ingin tahu yang tinggi dan penuh semangat. Sifat yang lain adalah ia lugu dan polos dalam bersikap tetapi kadang mempunyai sifat kekanak-kanakan. Bukan hanya pandai mengontrol emosinya sendiri, ia juga pintar memainkan emosi orang lain, karena kepandaiannya dalam berbicara dan menarik perhatian orang lain. Selain itu seorang sanguinis lebih cocok dikarakterkan sebagai seorang pimpinan didalam suatu tim, dan cenderung popular dalam pergaulannya karena mempunyai banyak teman. Contoh tokoh yang mempunyai karakter emosi Sanguinis adalah Brian Tracy, ia seorang tokoh yang terkenal pembicara dalam dunia bisnis, ia sering menjadi motivator dalam seminar-seminar yang membahas tentang kelangsungan bisnis di dunia.
2)      Melankolis
Ciri utama seorang Melankolis umumnya introvet (kurang suka bergaul dengan orang lain), pemikir, pesimis. Selain itu orang yang memiliki karakter pribadi melankolis biasanya pemikir yang mendalam, analitis, serius, tekun, mempunyai bakat yang baik serta kreatif. Dia sangat menghargai perasaan orang lain,serta menjunjung tinggi keindahan, suka berkorban, dan idealis. Seorang Melankolis cenderung berhati-hati dalam memilih teman, meskipun demikian rasas sosialnya cenderung tinggi. Ia mau mendengarkan keluh kesah orang lain serta bisa memecahkan masalah orang lain. Contoh tokoh yang mempunyai karakter emosi Melankolis adalah Mozart yang berkiprah dalam dunia musik klasik,dimana karya-karyanya yang spektakuler yang akan dikenang sepanjang masa.
3)      Koleris
Ciri utama seorang Koleris umumnya ekstrovet (suka bergaul dengan orang lain), pelaku, optimis. Selain itu orang yang memiliki karakter pribadi koleris biasanya sangat berbakat menjadi pelaku utama dalamsebuah tim atau boleh dikatakan sebagai pemimpin yang kuat. Ia memiliki sifat yang aktif, suka melakukan perubahan-perubahan tertentu, berkemauan kuat dan tegas dalam mengambil keputusan, tidak mudah patah semangat serta mandiri dan dia memperoleh banyak dukungan dari teman-temannya. Didalam suatu tim kerja, dia mempunyai sifat optimis yang tinggi dan memiliki integritas yang tinggi, dimana setiap perkataan yang diucapkannya sesuai apa yang akan dilakukannya. Sehingga ia dapat dipercaya penuh oleh orang lain. Contoh tokoh yang mempunyai karakter emosi Koleris adalah Paulo Freire yang mempunyai dedikasinya dalam dunia pendidikan bagi kaum miskin di Brazil.
4)      Plegmatis
Ciri utama seorang Plegmatis umumnya introvet (kurang suka bergaul dengan orang lain), pengamat, pesimis. Selain itu orang yang memiliki karakter pribadi plegmatis biasanya rendah hati, mudah bergaul, santai dan diam. Ia mampu tenang dalam menghadapi persoalan yang pelik. Dan dia cenderung simpati kepada orang lain dan baik hati tetapi dia cenderung menyembunyikan emosinya sendiri. Seorang Plegmatis cenderung bersikap menjadi penengah dalam suatu masalah.

b.      Elemen tujuan
Dalam tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan untuk memberi gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci)

Dalam hal ini, tujuan utama nya adalah memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem mengenai tipe kepribadian dewasa awal dan untuk membetri gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

c.       Elemen interface
Dalam tahap perancangan input, banyak yang perlu diperhatikan yaitu tipe input, fleksibel format, kecepatan, akurat, metode verifikasi, mudah dikoreksi, keamanan, mudah digunakan, kompatibel dengan sistem yang lain, dan biaya yang ekonomis.

Dalam perancangan input, penulis akan memperhatikan bagaimana rancangan model sistem akan menjadi aplikasi yang user friendly, yaitu mudah digunakan, kompatibel dengan sistem lain, dan biaya yang ekonomis karena pemakai sistem hanya membutuhkan koneksi internet.

d.      Elemen sistem
Dalam tahap perancangan sistem informasi, harus memperhatikan sejumlah tekanan design (forces design) yang meliputi integrasi (integration), jalur pemakai / sistem (user/system interface), tekanan persaingan (competitive forces), kualitas dan kegunaan informasi (information quality and usability), kebutuhan-kebutuhan sistem (system requirements), kebutuhan-kebutuhan pengolahan data (data processing requirements), faktor-faktor organisasi (organizations factors), kebutuhan-kebutuhan biaya efektifitas (cost effectiveness requirements), faktor-faktor manusia (human factors), dan kebutuhan-kebutuhan kelayakan (feasibility requirements)

Daftar Pustaka
Awangga, S. N. (2008). Tes EQ. Yogyakarta : Pararaton Publishing
Burch, J.G., (1992). System Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing Company
D. Suryadi H.S., Bunawan. (1996). Pengantar Perancangan Sistem Informasi, Jakarta : Gunadarma
Jogianto. (1990). Analisis dan Disain Sistem Informasi.  Yogyakarta : Andi Offset
Senn, James A., (1989). Analysis and Design of Information Systems, McGraw-Hill Publishing Company