Nek, di kehidupan yang kelik ini masih kah aku harus bertahan?
Dalam ketiadaan yang selalu saja dunia tertawakan..
Dalam kerumunan yang selalu saja buat ku ingin selalu sendiri..
Dalam kegelapan yang terangnya selalu bisa aku ambil, sendiri..
Nek, kehidupan itu seperti apa?
Kaki ku menapakinya dengan banyak goresan
Tangan ku menggapainya dengan banyak luka
Nek, kehidupan mu seperti apa?
Boleh semenit saja aku ikut bersama mu?
Semenit saja, hanya ingin memeluk mu.
Cerca ku sudah habis.
Cibir ku terlalu keras.
Sabtu, 15 Oktober 2016
Selasa, 11 Oktober 2016
Tugas 2 : Psikologi Manajemen "Struktur Organisasi"
·
Identitas
Nama
: Ashfiya Hilyah Awliya
NPM
: 11514739
Kelas
: 3PA10
· Tugas 2
: Psikologi Manajemen
· Isi
:
PERUSAHAAN TRANS TV
Struktur Organisasi :
DEWAN
KOMISARIS
Komisaris Utama
Chairul Tanjung
Komisaris
Chairal Tanjung
Ishadi S.K
Komisaris Utama
Chairul Tanjung
Komisaris
Chairal Tanjung
Ishadi S.K
DEWAN DIREKSI
Direktur Utama
Atiek Nur Wahyuni
Direktur FRM & Corporate Services
Warnedy
Direktur Sales & Marketing
Atiek Nur Wahyuni
Kepala Divisi Corporate Services
Latif Harnoko
Kepala Divisi News
Gatot Triyanto
Kepala Divisi Finance
Hannibal K. Pertama
Kepala Divisi Facilities Services
Latif Harnoko
Kepala Divisi Sales & Marketing
Arnie Yuliatiningsih
Kepala Divisi Promotion
Tedja Andarwan
Kepala Divisi Marketing Public Relations
A. Hadiansyah Lubis
Kepala Divisi Production
Gina Mayangsari
Emil Syarif
Kepala Divisi Film, Drama & Sport
Emilka
Job Desk :
1. Komisaris
Pengertian Komisaris
Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas
melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar
serta memberi nasihat kepada Direksi.
Tugas Komisaris
Tugas Utama Komisaris adalah Komisaris wajib melakukan
pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi
nasihat keapada Direksi. Fungsi pengawasan dapat dilakukan oleh masing-masing
Anggota Komisaris namun keputusan pemberian nasihat dilakukan atas nama
Komisaris secara Kolektif (sebagai Board). Fungsi pengawasan adalah proses yang
berkelanjutan. Oleh karena itu, Komisaris wajib berkomitmen tinggi untuk
menyediakan waktu dan melaksanakan seluruh tugas komisaris secara
bertanggungjawab. Pelaksanaan tugas tersebut diantaranya adalah :
· Pelaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekali
· Pemberian nasihat, tanggapan dan/atau persetujuan secara tepat waktu dan
berdasarkan pertimbangan yang memadai
· Pemberdayaan komite-komite yang dimiliki Komisaris. Contohnya Komite Audit,
Komite Nominasi dll.
· Mendorong
terlaksananya implementasi good corporate governance.
Wewenang Komisaris
Komisaris memiliki 2 (dua) wewenang, yaitu :
1. Wewenang Preventif
· Di
dalam Anggaran Dasar Perseroan dapat ditetapkan wewenang Dewan komisaris untuk
memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan
hukum tertentu (Pasal 117 ayat 1 UU PT).
· Jika
direksi berhalangan dapat bertindak sebagai pengurus
· Meminta keterangan kepada Direksi
· Berwenang memasuki ruangan/tempat penyimpanan barang milik Perseroan untuk
pengawasan.
2. Wewenang Represif
· Dewan Komisaris dapat memberhentikan anggota Direksi untuk sementara dengan
menyebutkan alasannya (Pasal 106 UU PT).
Kewajiban Komisaris
Kewajiban Komisaris, yaitu :
1. Komisaris
berkewajiban mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta
memberikan nasihat kepada Direksi
2. Komisaris wajib
dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab menjalankan tugas untuk kepentingan
dan usaha Perseroan
3. Komisaris wajib
melapor kepada Perseroan tentang kepemilikan sahamnya beserta keluarganya.
Pertanggungjawaban Pribadi Dewan Komisaris
1. Dalam hal terjadi kepailitan karena
kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap
pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup
untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan akibat kepailitan tersebut, setiap
anggota Dewan Komisaris secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan
anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi.
2. Tanggung jawab berlaku juga bagi anggota
Dewan Komisaris yang sudah tidak menjabat 5 (lima) tahun sebelum putusan
pernyataan pailit diucapkan.
2.
Direktur Utama
Tugas :
a. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
d. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.
e. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien.
f. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.
g. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
h. Menetapkan besarnya deviden perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
d. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.
e. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien.
f. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.
g. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
h. Menetapkan besarnya deviden perusahaan.
3. Direktur FRM & Corporate Services
Tugas :
a. Bertanggung jawab pada legalitas perusahaan seperti akte perusahaan, anggaran dasar perusahaan, program kerja, peraturan perusahaan (termasuk SOP teknis pekerjaan)
b. Memberikan pelayanan-pelayanan kepada departemen lain
c. Bertugas mengadakan sosialisasi maupun mengikutsertakan karyawan training yang diadakan oleh instansi luar
d. Bertanggungjawab
pada :
Akuntabilitas,
bahwa setiap bagian yang ada haruslah bertanggung jawab penuh pada tugas dan
pekerjaan yang dikelola masing-masing.
Independency, dimana setiap bagian harus bisa mandiri mengerjakan dan
menyelesaikan pekerjaannya hingga akhir.
fairness, bahwa setiap anggaran yang dibuat haruslah wajar dan ada
laporan pertanggung jawaban.
Keempat
prinsip tersebut akan coba diwujudkan menjadi sistem kerja dalam Departemen
Corporate Service yang diharapkan bisa membawa pada peningkatan kinerja dan
pelayanannya bagi dalam departemen maupun departemen-departemen lainnya.
4.
Direktur Sales & Marketing
Tugas :
a. bertanggung
jawab dalam bagian sales & marketing
b. menentukan
strategi penjualan dan eksekusinya
c.
memonitor efektivitas kegiatan sales
prmotoion dan aktivitas marketing lainnya.
5.
Kepala Divisi Corporate Services
Tugas :
a. Melakukan program peningkatan SDM
seperti mengadakan sosialisasi maupun mengikutsertakan karyawan training yang
diadakan oleh instansi luar.
b. Menargetkan
pencapaian suatu sistem yang baik dalam departemen nya dan tentunya akan
memberi pengaruh baik pula bagi bagian-bagian lain di luar perusahaan nya.
6.
Kepala Divisi News
Tugas :
a.
Bertanggung
jawab dalam bagian berita
b. Bertanggung jawab dalam berjalannya program berita dengan baik. Pengelola program di sini bisa produser,
asisten produser, reporter, camera person, atau PA (production assistant).
7.
Kepala Divisi Finance
Tugas :
a. Bertanggung jawab atas segala aktivitas keuangan, tugas utama
dari jabatan ini yaitu melakukan pengaturan, transaksi, membuat laporan
keuangan perusahaan.
b. Bertanggung jawab mengotorisasi nota
permintaan, dana dan memeriksa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pembelian
barang dan mengeluarkan dana tunai/patty cash untuk melakukan oembayaran kepada
pemasok sesuai dengan persetujuan.
8.
Kepala Divisi Facilities Services
Tugas :
a. Bertanggung
jawab atas aktivitas yang mengadakan layanan yang berhubungan dengan
perlengkapan-perlengkapan, peralatan-peralatan yang dapat melancarkan setiap
kegiatan yang ada.
9.
Kepala Divisi Sales & Marketing
Tugas :
a. Mengatur
tugas tim sales & marketing dan melakukan perombakan struktur organisasi tim sales & marketing
b. Memeriksa, melakukan verifikasi dan
memberikan persetujuan terhadap biaya operasional tim sales & marketing
10. Kepala Divisi Promotion
Tugas :
a. Mengatur tugas para bawahan dibagian promosi, yaitu menawarkan menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon
konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.
11. Kepala Divisi Marketing Public
Relations
Tugas :
a. Bertanggung
jawab dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program yang mendorong
pembelian dan kepuasan pelanggan melalui komunikasi informasi dan impresi yang
kredibel. Seperti halnya iklan.
12. Kepala Divisi Production
Tugas :
a. Bertanggung
jawab dalam mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya
proses produksi.
13. Kepala Divisi Film, Drama & Sport
Tugas :
a. Bertanggung jawab dalam mengatur bagian film yang akan ditanyangkan dalam
bentuk drama, atapun olahraga
Selasa, 04 Oktober 2016
Tugas 1 : Psikologi Manajemen
·
Identitas
Nama :
Ashfiya Hilyah Awliya
NPM :
11514739
Kelas :
3PA10
·
Tugas 1 :
Psikologi Manajemen
·
Isi :
Psikologi manajemen
dapat diartikan sebagai organisasi dan tahapan kerja. Sebagai organisasi,
psikologi manajemen terbagi menjadi kelompok yang memiliki tujuan terentu yang
berasal dari perusahaan.
Psikologi manajemen,
terdiri dari pekerja-pekerja di dalamnya. Pekerja memiliki kompenen perilaku,
kognitif, dan afeksi. Yang dimaksud dengan kompenen perilaku ialah bagaimana
pekerja tersebut berperilaku di lingkungan pekerjaan nya, apakah pekerja tersebut terampil atau tidak? Cekatan atau
tidak dalam melakukan kewajiban nya di perusahaannya? Sedangkan, yang dimaksud
dengan kompenen kognitif ialah bagaimana kemampuan pekerja berfikir dalam
mengatasi masalah di dalam pekerjaannya. Yang terakhir, adalah kompenen afeksi,
kompenen ini adalah bagaimana motivasi pekerja dalam pekerjaannya, apakah
pekerja semangat atau tidak? Atau apakah pekerja mengembangkan tim kerja nya
menjadi lebih baik atau tidak?
Manajer puncak adalah
tingkatan manajer yang paling tertinggi, manajer ini yang memimpin langsung
bawahannya, yaitu manajer madya. Sistem nilai, sikap-sikap, dan perilaku pada
manajer puncak ini sangat memberi dampak pada keseluruhan organisasi.
Sedangkan, manajer madya sendiri itu mempunyai hubungan dengan atasannya, yaitu
manajer puncak, rekan singkat, dan bawahan-bawahan lainnya yang memiliki
jabatan kepemimpinan. Tingkat ketiga dalam tingkatan ini adalah manajer
pertama, manajer ini memiliki pola hubungan antar tenaga kerja yang sama dengan
pola hubungan antar tenaga kerja tingkat manajemen madya. Manajer pertama itu
memiliki banyak peran, apa sajakah perannya? Perannya adalah sebagi atasan,
bawahan, rekan, dan wakil perusahaan. Manajer pertama ini juga dapat disebut
dengan tenaga kerja yang berada di tengah antara manajemen madya dan pekerja
produktif. Pada tingkatan yang terakhir, terdapat pekerja produktif. Pekerja
produktif ini menduduki jabatan terendah dalam organisasi perusahaan. Pekerja
produktif ini berhubungan sebatas dengan rekan dan atasannya saja.
Dalam 4 tingkatan ini,
setiap peran mempunyai job desk dan mempunyai batas sistem, yaitu hak dan
kewajiban. Hak ialah sesuatu yang kita dapatkan setelah melaksanakan kewajiban
kita. Hak yang dimaksud dalam pekerja ialah berupa gaji yang umumnya diberikan
perbulan, dan bonus yang umumnya diberikan bila pekerja mendapatkan jatah
lembur, atau pekerja telah melakukan prestasi tertentu. Misalnya, pekerja
mendapatkan hasil yang lebih banyak dari target yang diharapkan perusahaan.
Sedangkan, kewajiban yang dimaksud dalam pekerja ialah sesuatu yang wajib kita
jalani agar pekerja dapat mendapatkan haknya. Kewajiban yang dimaksud ini ialah berupa job desk, yaitu tugas yang wajib pekerja lakukan sebaik mungkin sehingga
perusahaan mendapatkan profit, bukan laba.
Manager terdiri dari
inter dan koaksi. Inter yang dimaksud ialah bersama & bergantung, sedangkan
yang dimaksud dengan koaksi adalah kebalikan dari inter. Koaksi berdiri
sendiri, tidak bersama dan tidak bergantung.
Manajamen memiliki 4 fungsi, yaitu :
1.
Fungsi Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah
proses dalam mengambil keputusan, kegiatan, atau langkah-langkah yang akan
dilaksanakan di kemudian hari. Perencanaan ini dibuat untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efesien yang sesuai dengan visi & misi perusahaan.
Perencanaan ini mengandung
arti. Arti yang pertama manajer memikirkan dengan benar-benar dulu, dengan
matang apa sasaran dan tindakan berdasakan pada beberapa metode, rencana, atau
logika, dan bukan perasaan. Kedua, rencana itu mengarahkan tujuan organisasi
dan menetapkaan prosedur terbaik untuk mencapainya. Ketiga, rencana merupakan
pedoman untuk : (a) organisasi agar memperoleh sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan, (b) anggota organisasi melaksanakan aktivitas yang
konsisten dengan tujuan dan prosedur yang sudah diterapkan, dan (c) memonitor
dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut sehingga dapat
mengambil respon cepat kalaupun terdapat kemajuan yang tidak memuaskan
perusahaan.
2.
Fungsi Organizing
(Pengorganisasian)
Dalam fungsi ini,
manajer mengatur dan mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang, dan
sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi. Langkah-langkah dalam
pengorganisasian adalah :
a.
Memahami tujuan
perusahaan itu sendiri.
b.
Mengidentifikasi
kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
c.
Kegiatan yang
sejenis yang dikelompokkan dalam satu unit kerja.
d.
Menetapkan
fungsi, tugas, wewenang, tanggungjawab setiap unit kerja.
e.
Menetapkan
personal, berupa jumlah dan kualifikasinya setiap unit kerja.
f.
Menentukan
hubungan kerja antar unit kerja.
3.
Fungsi Directing
(Mengarahkan)
Dalam fungsi ini,
manajer me”monitor”kan. Dalam fungsi ini juga, pekerja melakukan pemberian
bimbingan. Fungsi pengarahan ini adalah upaya menciptakan suasana kerja yang
dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efesien. Kegiatan pada fungsi
pengarahan adalah membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja agar dapat
bekerja lebih efektif dan efesien, memberi tugas dengan penjelasan secara rutin
tentang pekerjaan nya, dan yang terkahir adalah menjelaskan semua kebijakan
yang sudah ditetapkan.
4.
Fungsi Controlling
(Pengendalian)
Dalam fungsi ini,
manajer mengendalikan sehingga terciptanya output
berupa produktivitas dan kinerja. Fungsi ini adalah upaya untuk menilai
suatu kinerja yang bergantung kepada standar yang dibuat. Selain itu, melakukan
perbaikan apalabila memang perlu dilakukan. Kegiatan pada fungsi pengendalian
adalah mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar
indikator yang sudah ditetapkan perusahaan, melakukan klarifikasi dan koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan, dan yang terakhir memberi alternatif
ataupun solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.
Sumber :
1. MA, Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Jogjakarta. Ar-Ruzz Media
2. http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/fungsi-manajemen.html
Tugas 1 : Psikologi Manajemen
·
Identitas
Nama :
Ashfiya Hilyah Awliya
NPM :
11514739
Kelas :
3PA10
·
Tugas 1 :
Psikologi Manajemen
·
Isi :
Psikologi manajemen
dapat diartikan sebagai organisasi dan tahapan kerja. Sebagai organisasi,
psikologi manajemen terbagi menjadi kelompok yang memiliki tujuan terentu yang
berasal dari perusahaan.
Psikologi manajemen,
terdiri dari pekerja-pekerja di dalamnya. Pekerja memiliki kompenen perilaku,
kognitif, dan afeksi. Yang dimaksud dengan kompenen perilaku ialah bagaimana
pekerja tersebut berperilaku di lingkungan pekerjaan nya, apakah pekerja tersebut terampil atau tidak? Cekatan atau
tidak dalam melakukan kewajiban nya di perusahaannya? Sedangkan, yang dimaksud
dengan kompenen kognitif ialah bagaimana kemampuan pekerja berfikir dalam
mengatasi masalah di dalam pekerjaannya. Yang terakhir, adalah kompenen afeksi,
kompenen ini adalah bagaimana motivasi pekerja dalam pekerjaannya, apakah
pekerja semangat atau tidak? Atau apakah pekerja mengembangkan tim kerja nya
menjadi lebih baik atau tidak?
Manajer puncak adalah
tingkatan manajer yang paling tertinggi, manajer ini yang memimpin langsung
bawahannya, yaitu manajer madya. Sistem nilai, sikap-sikap, dan perilaku pada
manajer puncak ini sangat memberi dampak pada keseluruhan organisasi.
Sedangkan, manajer madya sendiri itu mempunyai hubungan dengan atasannya, yaitu
manajer puncak, rekan singkat, dan bawahan-bawahan lainnya yang memiliki
jabatan kepemimpinan. Tingkat ketiga dalam tingkatan ini adalah manajer
pertama, manajer ini memiliki pola hubungan antar tenaga kerja yang sama dengan
pola hubungan antar tenaga kerja tingkat manajemen madya. Manajer pertama itu
memiliki banyak peran, apa sajakah perannya? Perannya adalah sebagi atasan,
bawahan, rekan, dan wakil perusahaan. Manajer pertama ini juga dapat disebut
dengan tenaga kerja yang berada di tengah antara manajemen madya dan pekerja
produktif. Pada tingkatan yang terakhir, terdapat pekerja produktif. Pekerja
produktif ini menduduki jabatan terendah dalam organisasi perusahaan. Pekerja
produktif ini berhubungan sebatas dengan rekan dan atasannya saja.
Dalam 4 tingkatan ini,
setiap peran mempunyai job desk dan mempunyai batas sistem, yaitu hak dan
kewajiban. Hak ialah sesuatu yang kita dapatkan setelah melaksanakan kewajiban
kita. Hak yang dimaksud dalam pekerja ialah berupa gaji yang umumnya diberikan
perbulan, dan bonus yang umumnya diberikan bila pekerja mendapatkan jatah
lembur, atau pekerja telah melakukan prestasi tertentu. Misalnya, pekerja
mendapatkan hasil yang lebih banyak dari target yang diharapkan perusahaan.
Sedangkan, kewajiban yang dimaksud dalam pekerja ialah sesuatu yang wajib kita
jalani agar pekerja dapat mendapatkan haknya. Kewajiban yang dimaksud ini ialah berupa job desk, yaitu tugas yang wajib pekerja lakukan sebaik mungkin sehingga
perusahaan mendapatkan profit, bukan laba.
Manager terdiri dari
inter dan koaksi. Inter yang dimaksud ialah bersama & bergantung, sedangkan
yang dimaksud dengan koaksi adalah kebalikan dari inter. Koaksi berdiri
sendiri, tidak bersama dan tidak bergantung.
Manajamen memiliki 4 fungsi, yaitu :
1.
Fungsi Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah
proses dalam mengambil keputusan, kegiatan, atau langkah-langkah yang akan
dilaksanakan di kemudian hari. Perencanaan ini dibuat untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efesien yang sesuai dengan visi & misi perusahaan.
Perencanaan ini mengandung
arti. Arti yang pertama manajer memikirkan dengan benar-benar dulu, dengan
matang apa sasaran dan tindakan berdasakan pada beberapa metode, rencana, atau
logika, dan bukan perasaan. Kedua, rencana itu mengarahkan tujuan organisasi
dan menetapkaan prosedur terbaik untuk mencapainya. Ketiga, rencana merupakan
pedoman untuk : (a) organisasi agar memperoleh sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan, (b) anggota organisasi melaksanakan aktivitas yang
konsisten dengan tujuan dan prosedur yang sudah diterapkan, dan (c) memonitor
dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut sehingga dapat
mengambil respon cepat kalaupun terdapat kemajuan yang tidak memuaskan
perusahaan.
2.
Fungsi Organizing
(Pengorganisasian)
Dalam fungsi ini,
manajer mengatur dan mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang, dan
sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi. Langkah-langkah dalam
pengorganisasian adalah :
a.
Memahami tujuan
perusahaan itu sendiri.
b.
Mengidentifikasi
kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
c.
Kegiatan yang
sejenis yang dikelompokkan dalam satu unit kerja.
d.
Menetapkan
fungsi, tugas, wewenang, tanggungjawab setiap unit kerja.
e.
Menetapkan
personal, berupa jumlah dan kualifikasinya setiap unit kerja.
f.
Menentukan
hubungan kerja antar unit kerja.
3.
Fungsi Directing
(Mengarahkan)
Dalam fungsi ini,
manajer me”monitor”kan. Dalam fungsi ini juga, pekerja melakukan pemberian
bimbingan. Fungsi pengarahan ini adalah upaya menciptakan suasana kerja yang
dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efesien. Kegiatan pada fungsi
pengarahan adalah membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja agar dapat
bekerja lebih efektif dan efesien, memberi tugas dengan penjelasan secara rutin
tentang pekerjaan nya, dan yang terkahir adalah menjelaskan semua kebijakan
yang sudah ditetapkan.
4.
Fungsi Controlling
(Pengendalian)
Dalam fungsi ini,
manajer mengendalikan sehingga terciptanya output
berupa produktivitas dan kinerja. Fungsi ini adalah upaya untuk menilai
suatu kinerja yang bergantung kepada standar yang dibuat. Selain itu, melakukan
perbaikan apalabila memang perlu dilakukan. Kegiatan pada fungsi pengendalian
adalah mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar
indikator yang sudah ditetapkan perusahaan, melakukan klarifikasi dan koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan, dan yang terakhir memberi alternatif
ataupun solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.
Sumber :
1. MA, Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Jogjakarta. Ar-Ruzz Media
2. http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/fungsi-manajemen.html
Langganan:
Postingan (Atom)