INTRODUCTION
Semua perdebataan tentang kegunaan dan kelayakan
computer-mediated
communication
(CMC) sudah banyak diketahui. CMC menentang beberapa argumen tentang cara untuk
mengurangi isyarat dari lingkungan yang membuatnya tidak dapat membangun
kepercayaan, persahabatan, dan hubungan yang kompleks. Pada waktu yang sama,
CMC merayakan kebebasan yang berkaitan dengan isyarat argumenyaitu dengan
memberikan karkter pribadi, status, dan jenis kelamin (e.g., Turkle, 1995; for
reviews of debates about CMC, see Culnan & Markus, 1987; Haythornthwaite et al., 1998; Herring, 2002). Salah
satu pihak berpendapat bahwa waktu secara online adalah waktu yang diambil dari
hubungan yang nyata, sementara yang lain memujikeuntungan hubungan online di masyarakat (e.g., Nie, 2001; Kraut
etal., 1998; for reviews of
debates about the Internet, see Boase & Wellman, 2005; DiMaggio et al., 2001; Haythornthwaite &
Wellman, 2002; Wellman et al., 1996).
Sejumlah sarjana telah mencatat, CMC
dan internet tanpa henti telahmasuk ke dalam
kehidupan sehari-hari (Wellman & Haythornthwaite, 2002;
Bakardjieva& Smith, 2001), sekarang CMC juga terhubung dengan internet,
keterhubungan tersebutmenjadikan CMC dan internet tidak dapat membahas satu
tanpa yang lain. Perdebatan CMC dan internet telah ditinjau ulang untuk mencari
cara mendamaikan hasil yang bertentangan, dan menyimpulkan beberapa
pertanyaan-pertanyaan baru untuk meminta pencerahan dari CMC.
REVISITING
CMC AND INTERNET DEBATES
Argumen yang menentang CMCberfokus
untuk “mengurangi isyarat” pada lingkungan komunikasi (Culnan & Markus,
1987; Short et al., 1976), cara berkomunikasi telah dikurangkan, komunikasi
digunakan untuk pertukaran teks saja, tanpa penambahan isyarat
suara, ekspresi wajah, sikap tubuh, dan penampilan pribadi. Namun,
jika hanya menggunakan pertukaran teks saja,hal tersebut membuat CMC tidak bisa
menyampaikan komunikasi dalam bentuk isyarat misalnya, ekspresi senyum
digantikan dengan komentar yang ironis. Komunikasi online tanpa isyarat
menghambat kemampuan untuk menyampaikan pesan yang jelas dan menghambat
kemampuan untuk memeriksa makna dari komunikasi berbagai isyarat. Di sisi
negatif, hal ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan dalam hal formal dan dalam
hubungan dengan orang lain. Mereka harus bekerja keras untuk membuat percakapan
menjadi lebih jelas (Clark & Brennan, 1991; DeSanctis & Poole, 1994).
CMC
mengakui dengan berkurangnya isyarat dari lingkungan komunikasi, menjadikan
sebagai aspek yang positif. Berkurangnya isyarat dapat meningkatkan partisipasi
dan perlakuan yang setara karena kurangnya interaksi dalam bertatap
muka; seseorang bisa dihakimi hanya karena sebuah teks komunikasi mereka.
CMC tanpa isyarat memungkinkan orang untuk berpikir sebelum mengirim, memberi
waktu untuk menyusun sebuah argumen atau jawaban untuk pertanyaan, dan berpikir
dua kali sebelum mengirim jawabanyang memungkinkan berdampak besar. CMCtanpa
identitas menjadi penghalang antara diri sendiri secara online dan offline,
menjadikan diri mereka untuk memperkenalkan identitas yang baru atau berbedanya
identitas pribadi dengan yang asli. CMC tidak (dan mungkin tak pernah)
menganggap isyarat sebagai gagasan, dan tidak dapat menjaga hubungan pribadi
dengan seseorang.
Alasan mengenai pertentanganCMC
telah dilihat dalam diskusi baru dari internet; CMC tidak cukup kuat untuk
mendukung hubungan dekat antar pribadi, sehingga orang-orang yang
menghabiskan waktu di internet akan kehilangan manfaat seperti hubungan di
lingkungan terdekat. Secara geografis banyak masyarakat yang menghabiskan waktu
online dengan orang asing dan dengan masyarakat yang berada di daerah geografis
lain. Sebuah studi menemukan dukungan untuk disintegrative waktu online,
seperti mengurangi interaksi lokal dengan orang lain, khususnya yang berada di
rumah (Kraut et al., 1998; Nie, 2001).
Pada awalnya CMC bertujuan untuk
mempelajari bagaimana organisasi dapat melibatkan para pekerja yang menggunakan
email untuk berkomunikasi antara pemerintah pusat dan kantor daerah (Sproull
& Kiesler, 1991). Jaringan online telah menjadi penghubung denganmasyarakat
internasional dan sebagai pertukaran informasi antara pemahamanpemikiran yang
satu dengan pemikiran yang lain (Walsh & Bayma, 1996; Walsh et al., 2000;
Nissenbaum & Price, 2004).Studi terbaru menemukaan bahwa murid-murid di
perguruan tinggi memperoleh manfaat dari adanya kontak e-mail yang
menghubungkan mereka dengan keluarga yang berada dirumah (LaRose et al., 2001);
dan orang-orang yang telah berpindah dari satu lingkungan ke lingkungan yang
lain mampu menjaga kontak dengan tetangga sebelumnya (Hampton & Wellman,
2002).
Saat ini komunitas geografi sering
mengubah teknologi komunikasi dan informasi sebagai cara untuk membangkitkan
komunitas, kebangkitan komunitas tersebut tidak hanya untukmenunjukkan
keberadaan mereka. Pergerakan ini telah diungkapkan dalam teori freenets,
teorinya sering disebut dengan jaringan inisiatif masyarakat, dan
telah dibahas oleh para penelitidi daerah komunitas informatika (e.g.,
see the Journal of Community Informatics, http://ci-journal.net/index.php).
Tetapi
masih ditemui pandangan yang berbicara seolah-olah “internet”
merupakansuatu objek monolitis, orang-orang berinteraksi dengan orang lain
hanya melalui satu cara yaitu dengan menggunakan “internet”. Objek monolitis
tersebut mengabaikan perbedaan pandangan tentang siapa yang menggunakan
internet, untuk apa tujuan penggunaan internet, kapan dan dimana internet
digunakan, dari konteks kebudayaan apa, dengan siapa orang berinteraksi, dan
dalam jenis teks apa.
Dua
kecenderungan dalam penelitian CMC dapat terbukti. Pertama, studi mendapatkan
beberapa alasan dari pengguna yang mengurangi dan yang menggunakan,
mengartikulasikan perbedaan di antara pengguna online daripada mereka yang
tidak online. Studi-studi tersebut membedakan aktivitas komunikasi online
dalam mencari informasi, pemeliharaan hubungan, bekerja, belajar, hiburan,
memeriksa hubungan sosial, dan menjaga hubungan dengan cara komunikasi online.
Kedua, memperlakukan online dan offline sebagai dua bagian dari keseluruhan, di
mana online dan offline melayani tujuan bersama, seperti menghubungi teman dan
keluarga atau untuk menjaga hubungan komunitas geo.
UNBUNDLING
USERS AND THEIR
ONLINE
ACTIVITIES
CMC
dan internet telah melampaui dasar kerja komunikasi, sehingga penelitian
tentang perbedaan dari keduanya dapat ditemui di antara pengguna internet dan
konteks yang menggunakan cmc. Berbagai studi dilakukan untuk mencari tahu
berapa banyak orang yang menggunakan komputer, cmc, dan internet. Dimulai dengan
menghitung berapa banyak orang yang memiliki komputer, memiliki akses internet
dan telah menggunakan aplikasi seperti e-mail. Profil dari orang yang memiliki
akses internet saat ini sudah lebih inklusif, studi yang baru menunjukkan lebih
dari sekedar urusan melihat akses si pengguna internet. Aspek yang digunakan
dalam jumlah waktu yang diperlukan untuk online masih membedakan sifat pengguna
aktivitas online. Aspek lain dari pengguna yang juga sekarang dipertimbangkan,
seperti bagaimana perbedaan jumlah tahun online mempengaruhi penggunan,
serta bagaimana psikologi dan adopter berperan penting dalam hasil penggunaan
internet.
Sekali
menggunakan antara dan di antara manusia dianggap, maka dinamika hubungan
interpersonal, kelompok interaksi, dan jejaring sosial datang ke dalam
bermain, lebih lanjut memberikan wawasan cmc dan penggunaan internet.
USERS
OF CMC AND THE INTERNET
Sampai saat ini, telah diambil dana untuk diberikan
kepada mereka yang mulai menggunakan cmc dan internet pada awal modal untuk
pengguna nanti. Namun, ini diabaikan bagaimana pengguna gelombang pertama
sesuai dengan profil awal pengguna inovasi: mereka lebih kosmopolitan, lebih
aktif sosial, dan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dan tingkat pendidikan (Nie et al., 2002;
Rogers, 1995). Awal pengguna juga sebagian besar muda, putih, kaya, dan laki
laki. Ini telah mengarahkan perhatian bahwa dampak sosial dari internet
mencerminkan atribut dari pengguna pada internet (Nie, 2001; Howard et al.,
2002; Kavanaugh & Patterson, 2002). Konektifitas yang lebih baik juga
ditemukan extroverts dari pada introverts (Kraut et al., 2002), dan bagi mereka
yang bekerja berdekatan atau hubungan pertemanan, (Haythornthwaite &
Wellman, 1998; Haythornthwaite, 2001, 2002), karakteristik yang lainnya bahwa
prediksi individualis dan telah berhubungan baik. Apa yang terjadi dengan CMC
selanjutnya dan internet mungkin dianggap berbeda saat pengguna yang lama dan
mereka yang baru berbeda dan perbedaan demografis meningkatkan jumlah online
mereka, tapi itu adalah kemungkinan bahwa itu masih akan menjadi koneksi yang
bagus yang membuat sebagian besar dari kesempatan ini dan yang teknologi
tawarkan.
Studi memiliki pusat utama didalam cara mengukur
tradisi dari penggunaan demografis. Contohnya, jenis kelamin, ras dan status
sosial ekonomi, dengan memusatkan yang sekarang bernama "Kesenjangan
Digital" (NTIA, 2000,2002.). Hasil di Amerika Serikat menunjukkan bahwa
online sekarang sama rata antara pria dan wanita, tapi upaya pria dan wanita
lakukan karena online berbeda. Pria lebih banyak menggunakan untuk bekerja,
mencari berita olahraga, politik, informasi finansial dan berita terbaru,
belanja online, perdagangan saham, lelang online, mengunjungi situs pemerintah,
dan mendownload lagu. Wanita cenderung untuk kesehatan dan informasi agama,
menyelidiki pekerjaan baru, dan bermain permainan (Howard, 2002). Wanita lebih
menggunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga dan membantu mengatur keluarga
dengan koneksi internet (Boneva & Kraut, 2002; Kazmer & Haythornthwaite,
2001).
Sementara penduduk Amerika berkulit
putih masih lebih menunjukan aksesnya dibanding minoritas, penggunaan meningkat
diantara penduduk kulit hitam dan latin. Masih belum diketahui, yang mana dari
dua kelompok yang terkahir kali online (Howard et al., 2002). Howard
et al. (2002) menemukan di Amerika Serikat, bahwa sementara secara
keseluruhan dari orang yang online mulai menunjukan perbadaan dari jenis
kelamin dan ras yang menghilang. Perbedaan masih terlihat dibeberapa waktu saat
online, dengan minoritas online yang kurang dan sedikit waktu dari kulit putih.
ONLINE
CONTENT AND USEFULNESS
Penelitian baru memberikan perhatian
untuk konteks dimana teknologi, CMC, dan internet adalah memperkenalkan, dan
khususnya konten secara online dan penghubung untuk berbagai potensial dan
aktual pengguna CMC dan internet. Katz dan Rice (2002b), misalnya, menemukan
bahwa sementara perbedaan penggunaan bertahan dijenis kelamin, usia, pendapatan
rumah tangga, pendidikan, dan ras, itu semua menghilang setelah mengendalikan
kesadaran internet, menunjukan masalah tidak tepat, tapi itu semua dianggap
sebagai catatan yang lebih lama manfaatnya.
GROUPS,
NETWORKS, AND COMMUNITIES
Spears et al. (2001), Warschauer (2003), dan
DeSanctisdan Poole (1994) perhatian mereka tertuju untuk pentingnya kelompok
konteks dengan cermat menggunakan dari CMC.
DeSanctis
dan Poole memiliki konsep adaptive struktural yang menekankan bagaimana
kelompok mengatur norma-norma mereka sendiri dengan standar komunitas yang
dibuat dan diperkuat melalui penggunaan yang sebenarnya dan perhatian yang
diberikan kepada fitur media yang lain. Spearset al. (2001) menunjukan
bahwa perbedaan apa yang kelompok hadiri untuk apa yang paling menarik pengaruh
kelompok yang norma normanya diadopsi. Kedua set penulis menunjukan bahwa
karena perbedaan dikelompok, perilaku komunikasi dalam satu kelompok tidak
perlu selalu muncul dalam lain nya.
SOCIAL
NETWORKS
Penelitian jaringan sosial melihat penggunaan CMC di
dalam hubungan dari orang
yang berhubungan dengan siapa. Beberapa hasil
dari media penelitian jaringan sosial menggunakan saran bahwa ditemukanhasil
yang berlawanan dari penggunaan CMC dan Intertnet mungkin mendamaikandengan
melihat secara lebih dekat pada macam-macam media pendukung
(Haythornthwaite2002, 2005).Penelitian jaringan telah menemukan bahwa
penggunaan media berbeda berdasarkan,pada kekuatan antar hubungan sepasang
komunikasi. Namun, perbedaannya tidak padamedia apa yang digunakan, tapi berapa
banyak, mereka yang hubungan yang lebih kuat lebih menggunakan media komunikasi
yang tersedia daripada mereka yang hubungannya lemah (Haythornthwaite&
Wellman, 1998; Haythornthwaite, 2001, 2002; Koku et al., 2001).
Sementara itu ada juga perkembangan
dalam memahami peran CMC dan interaksi online yang masih berhubungan dengan
aktivitas offline, masih ada beberapa bahasan tentang penggunaan banyak media.
Tetapi masih banyak bahasan berlanjut untuk memerikasa satu media, contohnya :
pesan elektronik, blog, ataupun pesan instan.Melihat penggunaan komunikasi yg memiliki
banyakarti adalah sebuah langkah asli untuk memahamitempat setiap media dalam
kebiasaanberkomunikasi secara individual, kelompok, dankomunitas.
TIE-BASED VIEW OF MEDIA USE
Sebuah interpersonal, pandangan
tentang media didasarkan untuk mendamaikan hasil yang sebelumnya berbeda.Jika
kita menuduh dan menentang argumen CMC dalam hal jaringan hubungan, alasan
menentang CMC, terutama ketidakmampuan untuk menyampaikan emosi atau pemikiran
yang kompleks, dapat dilihat sebagai argumen CMC tidak mampu untuk menyampaikan
isyarat yang cukup untuk mempertahankan pekerjaan atau hubungan persahabatan.
Argumen CMC memiliki kaya sarana komunikasi, argumen juga merupakan tentang
kemampuan untuk menjaga ikatan yang kuat. Komunikasi CMC muncul lebih kuat dan
memperkenalkan masyarakat luas yang mencakup hubungan interpersonal dan bahasa
halus secara online (termasuk simbol seperti emtikon, singkatan, dan juga norma
sosial untuk menggunakan bahasa dan konten percakapan). Dengan demikian,
penggunaan membangun pada satu sama lain untuk mendukung hubungan, dan pada
akhirnya keseluruhan dari jaringan hubungan.
ONLINE
AND OFFLINE INTEGRATION
Kecenderungan utama dalam penelitian
yang kedua mengeksplorasi faktor-faktor sinergi antara online dan hubungan
komunikasi offline. Sebagian penelitian ini di gerakan oleh pengakuan dari CMC
dan internet telah menjadi bagian rutin kehidupan sehari-hari, daripada
menduduki sebuah keberadaan dunia yang terpisah. Alat berkirim surat telah
beralih dari chatting remaja untuk dunia bisnis (Cho et al., 2005;
Quan-Haase et al., 2005), komunitas-komunitas online dari program domain
berlatih bisnis masyarakat, e-mail sebagai alat bisnis untuk komunikasi antar
pribadi.
DOMESTICATION
CMC dan internet telah bergerak ke
luar kantor, mereka juga menemukan konteks yang baru. Saat ini mempelajari
kecenderungan di domestikasi internet.
Salaff (2002) memeriksa bagaimana
bekerja dirumah karena di kelola membantu membawa pekerjaan kantor kedalam
ruang domestik dan Kazmer (2002) melihat bagaimana pelajar memuat pendidikan
mereka dan tanggung jawab kerja mereka kedalam offline rumah.
WRAPPING
UP
Penelitian CMC dan internet
menunjukkan bahwa masih ada perhatian yang kuat pada komunikasi internet
terhadap cara perubahan perilaku dan cara kita menjaga sebuah hubungan. Seperti
pada awal perdebatan, CMC mengkhawatirkan pengguna internet yang akan berdampak
pada keluarga dan hubungan lokal. Perdebatan berlangsung lama tentang hilangnya
komunitas pada setiap perpindahan masyarakat migrasi, masyarakat urbanisasi,
dan perubahan teknologi. Tetapi, perubahan itu pasti terjadi seiring
berjalannya waktu kehidupan (selama lebih dari 16 jam pengguna mengunakan
internet), dimana teknologi sudah berada (secara meningkat dirumah), dimana
kita bisa mencapainya (dimana saja dengan menggunakan komputer), kapan kita
bisa menggunakannya (ketika konektivitas melintasi zona waktu dunia).
Sementara penelitian CMC dan
internet yang sebelumnya, cenderung untuk memperbaiki konsep monolitik, maka
banyak orang menggunakan konsep tersebut untuk berbagai macam keperluan; telah
menciptakan sebuah kebutuhan yang lebih bertema pada pekerjaan. Dalam
penelitian yang dilakukan sampai sejauh ini, hal tersebut dilakukan melalui dua
kecenderungan: (1) penelitian yang konteks, aktifitas, dan penggunanya unbundles.
Mereka mencari kegunaan oleh masing-masing dan setiap pengguna mempunyai
perbedaan di msyarakat. (2) penelitian yang mempelajari konsituensi
pengintegrasian CMC dan internet kedalam kehidupan sehari-hari. Pandangan ini
bersifat saling melengkapi. Sementara kehidupan sehari-hari memaksa kita untuk
melihat tumpang tindih antara interaksi online dan offline, pendekatan
unbundling mengingatkan kita bahwa ada perbedaan tentang siapa yang tidak
online dan apa yang mereka lakukan disana. Dengan demikian, hal ini penting
karena penelitian dilanjutkan untuk mengatasi dua pandangan tersebut. Kedua
pandangan tersebut penting untuk pertanyaan baru tentang CMC dan penggunaan
internet.