Rabu, 03 Februari 2016

“Revisiting Computer-Mediated Communication for Work, Community, and Learning”

INTRODUCTION
Semua perdebataan tentang kegunaan dan kelayakan computer-mediated
communication (CMC) sudah banyak diketahui. CMC menentang beberapa argumen tentang cara untuk mengurangi isyarat dari lingkungan yang membuatnya tidak dapat membangun kepercayaan, persahabatan, dan hubungan yang kompleks. Pada waktu yang sama, CMC merayakan kebebasan yang berkaitan dengan isyarat argumenyaitu dengan memberikan karkter pribadi, status, dan jenis kelamin (e.g., Turkle, 1995; for reviews of debates about CMC, see Culnan & Markus, 1987; Haythornthwaite et al., 1998; Herring, 2002). Salah satu pihak berpendapat bahwa waktu secara online adalah waktu yang diambil dari hubungan yang nyata, sementara yang lain memujikeuntungan hubungan online di masyarakat (e.g., Nie, 2001; Kraut etal., 1998; for reviews of debates about the Internet, see Boase & Wellman, 2005; DiMaggio et al., 2001; Haythornthwaite & Wellman, 2002; Wellman et al., 1996).
            Sejumlah sarjana telah mencatat, CMC dan internet tanpa henti telahmasuk ke dalam  kehidupan sehari-hari (Wellman & Haythornthwaite, 2002; Bakardjieva& Smith, 2001), sekarang CMC juga terhubung dengan internet, keterhubungan tersebutmenjadikan CMC dan internet tidak dapat membahas satu tanpa yang lain. Perdebatan CMC dan internet telah ditinjau ulang untuk mencari cara mendamaikan hasil yang bertentangan, dan menyimpulkan beberapa pertanyaan-pertanyaan baru untuk meminta pencerahan dari CMC.
REVISITING CMC AND INTERNET DEBATES
            Argumen yang menentang CMCberfokus untuk “mengurangi isyarat” pada lingkungan komunikasi (Culnan & Markus, 1987; Short et al., 1976), cara berkomunikasi telah dikurangkan, komunikasi digunakan untuk pertukaran teks saja, tanpa penambahan isyarat suara,  ekspresi wajah, sikap tubuh, dan penampilan pribadi. Namun, jika hanya menggunakan pertukaran teks saja,hal tersebut membuat CMC tidak bisa menyampaikan komunikasi dalam bentuk isyarat misalnya, ekspresi senyum digantikan dengan komentar yang ironis. Komunikasi online tanpa isyarat menghambat kemampuan untuk menyampaikan pesan yang jelas dan menghambat kemampuan untuk memeriksa makna dari komunikasi berbagai isyarat. Di sisi negatif, hal ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan dalam hal formal dan dalam hubungan dengan orang lain. Mereka harus bekerja keras untuk membuat percakapan menjadi lebih jelas (Clark & Brennan, 1991; DeSanctis & Poole, 1994).
CMC mengakui dengan berkurangnya isyarat dari lingkungan komunikasi, menjadikan sebagai aspek yang positif. Berkurangnya isyarat dapat meningkatkan partisipasi dan perlakuan yang setara karena kurangnya interaksi dalam bertatap muka; seseorang bisa dihakimi hanya karena sebuah teks komunikasi mereka. CMC tanpa isyarat memungkinkan orang untuk berpikir sebelum mengirim, memberi waktu untuk menyusun sebuah argumen atau jawaban untuk pertanyaan, dan berpikir dua kali sebelum mengirim jawabanyang memungkinkan berdampak besar. CMCtanpa identitas menjadi penghalang antara diri sendiri secara online dan offline, menjadikan diri mereka untuk memperkenalkan identitas yang baru atau berbedanya identitas pribadi dengan yang asli. CMC tidak (dan mungkin tak pernah) menganggap isyarat sebagai gagasan, dan tidak dapat menjaga hubungan pribadi dengan seseorang.
            Alasan mengenai pertentanganCMC telah dilihat dalam diskusi baru dari internet; CMC tidak cukup kuat untuk mendukung hubungan dekat antar pribadi, sehingga orang-orang yang menghabiskan waktu di internet akan kehilangan manfaat seperti hubungan di lingkungan terdekat. Secara geografis banyak masyarakat yang menghabiskan waktu online dengan orang asing dan dengan masyarakat yang berada di daerah geografis lain. Sebuah studi menemukan dukungan untuk disintegrative waktu online, seperti mengurangi interaksi lokal dengan orang lain, khususnya yang berada di rumah (Kraut et al., 1998; Nie, 2001).
            Pada awalnya CMC bertujuan untuk mempelajari bagaimana organisasi dapat melibatkan para pekerja yang menggunakan email untuk berkomunikasi antara pemerintah pusat dan kantor daerah (Sproull & Kiesler, 1991). Jaringan online telah menjadi penghubung denganmasyarakat internasional dan sebagai pertukaran informasi antara pemahamanpemikiran yang satu dengan pemikiran yang lain (Walsh & Bayma, 1996; Walsh et al., 2000; Nissenbaum & Price, 2004).Studi terbaru menemukaan bahwa murid-murid di perguruan tinggi memperoleh manfaat dari adanya kontak e-mail yang menghubungkan mereka dengan keluarga yang berada dirumah (LaRose et al., 2001); dan orang-orang yang telah berpindah dari satu lingkungan ke lingkungan yang lain mampu menjaga kontak dengan tetangga sebelumnya (Hampton & Wellman, 2002).
            Saat ini komunitas geografi sering mengubah teknologi komunikasi dan informasi sebagai cara untuk membangkitkan komunitas, kebangkitan komunitas tersebut tidak hanya untukmenunjukkan keberadaan mereka. Pergerakan ini telah diungkapkan dalam teori freenets, teorinya sering disebut dengan jaringan inisiatif masyarakat, dan telah dibahas oleh para penelitidi daerah komunitas informatika (e.g., see the Journal of Community Informatics, http://ci-journal.net/index.php).
Tetapi masih ditemui pandangan yang berbicara seolah-olah “internet” merupakansuatu objek monolitis, orang-orang berinteraksi dengan orang lain hanya melalui satu cara yaitu dengan menggunakan “internet”. Objek monolitis tersebut mengabaikan perbedaan pandangan tentang siapa yang menggunakan internet, untuk apa tujuan penggunaan internet, kapan dan dimana internet digunakan, dari konteks kebudayaan apa, dengan siapa orang berinteraksi, dan dalam jenis teks apa.
Dua kecenderungan dalam penelitian CMC dapat terbukti. Pertama, studi mendapatkan beberapa alasan dari pengguna yang mengurangi dan yang menggunakan, mengartikulasikan perbedaan di antara pengguna online daripada mereka yang tidak online. Studi-studi tersebut membedakan aktivitas komunikasi online dalam mencari informasi, pemeliharaan hubungan, bekerja, belajar, hiburan, memeriksa hubungan sosial, dan menjaga hubungan dengan cara komunikasi online. Kedua, memperlakukan online dan offline sebagai dua bagian dari keseluruhan, di mana online dan offline melayani tujuan bersama, seperti menghubungi teman dan keluarga atau untuk menjaga hubungan komunitas geo.



UNBUNDLING USERS AND THEIR
ONLINE ACTIVITIES
CMC dan internet telah melampaui dasar kerja komunikasi, sehingga penelitian tentang perbedaan dari keduanya dapat ditemui di antara pengguna internet dan konteks yang menggunakan cmc. Berbagai studi dilakukan untuk mencari tahu berapa banyak orang yang menggunakan komputer, cmc, dan internet. Dimulai dengan menghitung berapa banyak orang yang memiliki komputer, memiliki akses internet dan telah menggunakan aplikasi seperti e-mail. Profil dari orang yang memiliki akses internet saat ini sudah lebih inklusif, studi yang baru menunjukkan lebih dari sekedar urusan melihat akses si pengguna internet. Aspek yang digunakan dalam jumlah waktu yang diperlukan untuk online masih membedakan sifat pengguna aktivitas online. Aspek lain dari pengguna yang juga sekarang dipertimbangkan, seperti bagaimana perbedaan jumlah tahun online mempengaruhi penggunan, serta bagaimana psikologi dan adopter berperan penting dalam hasil penggunaan internet.
Sekali menggunakan antara dan di antara manusia dianggap, maka dinamika hubungan interpersonal, kelompok interaksi, dan jejaring sosial datang ke dalam bermain, lebih lanjut memberikan wawasan cmc dan penggunaan internet.
USERS OF CMC AND THE INTERNET
Sampai saat ini, telah diambil dana untuk diberikan kepada mereka yang mulai menggunakan cmc dan internet pada awal modal untuk pengguna nanti. Namun, ini diabaikan bagaimana pengguna gelombang pertama sesuai dengan profil awal pengguna inovasi: mereka lebih kosmopolitan, lebih aktif sosial, dan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi  dan tingkat pendidikan (Nie et al., 2002; Rogers, 1995). Awal pengguna juga sebagian besar muda, putih, kaya, dan laki laki. Ini telah mengarahkan perhatian bahwa dampak sosial dari internet mencerminkan atribut dari pengguna pada internet (Nie, 2001; Howard et al., 2002; Kavanaugh & Patterson, 2002). Konektifitas yang lebih baik juga ditemukan extroverts dari pada introverts (Kraut et al., 2002), dan bagi mereka yang bekerja berdekatan atau hubungan pertemanan, (Haythornthwaite & Wellman, 1998; Haythornthwaite, 2001, 2002), karakteristik yang lainnya bahwa prediksi individualis dan telah berhubungan baik. Apa yang terjadi dengan CMC selanjutnya dan internet mungkin dianggap berbeda saat pengguna yang lama dan mereka yang baru berbeda dan perbedaan demografis meningkatkan jumlah online mereka, tapi itu adalah kemungkinan bahwa itu masih akan menjadi koneksi yang bagus yang membuat sebagian besar dari kesempatan ini dan yang teknologi tawarkan.
Studi memiliki pusat utama didalam cara mengukur tradisi dari penggunaan demografis. Contohnya, jenis kelamin, ras dan status sosial ekonomi, dengan memusatkan yang sekarang bernama "Kesenjangan Digital" (NTIA, 2000,2002.). Hasil di Amerika Serikat menunjukkan bahwa online sekarang sama rata antara pria dan wanita, tapi upaya pria dan wanita lakukan karena online berbeda. Pria lebih banyak menggunakan untuk bekerja, mencari berita olahraga, politik, informasi finansial dan berita terbaru, belanja online, perdagangan saham, lelang online, mengunjungi situs pemerintah, dan mendownload lagu. Wanita cenderung untuk kesehatan dan informasi agama, menyelidiki pekerjaan baru, dan bermain permainan (Howard, 2002). Wanita lebih menggunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga dan membantu mengatur keluarga dengan koneksi internet (Boneva & Kraut, 2002; Kazmer & Haythornthwaite, 2001).
            Sementara penduduk Amerika berkulit putih masih lebih menunjukan aksesnya dibanding minoritas, penggunaan meningkat diantara penduduk kulit hitam dan latin. Masih belum diketahui, yang mana dari dua kelompok yang terkahir kali online (Howard et al., 2002). Howard et al. (2002) menemukan di Amerika Serikat, bahwa sementara secara keseluruhan dari orang yang online mulai menunjukan perbadaan dari jenis kelamin dan ras yang menghilang. Perbedaan masih terlihat dibeberapa waktu saat online, dengan minoritas online yang kurang dan sedikit waktu dari kulit putih.
ONLINE CONTENT AND USEFULNESS
            Penelitian baru memberikan perhatian untuk konteks dimana teknologi, CMC, dan internet adalah memperkenalkan, dan khususnya konten secara online dan penghubung untuk berbagai potensial dan aktual pengguna CMC dan internet. Katz dan Rice (2002b), misalnya, menemukan bahwa sementara perbedaan penggunaan bertahan dijenis kelamin, usia, pendapatan rumah tangga, pendidikan, dan ras, itu semua menghilang setelah mengendalikan kesadaran internet, menunjukan masalah tidak tepat, tapi itu semua dianggap sebagai catatan yang lebih lama manfaatnya.
GROUPS, NETWORKS, AND COMMUNITIES
Spears et al. (2001), Warschauer (2003), dan DeSanctisdan Poole (1994) perhatian mereka tertuju untuk pentingnya kelompok konteks dengan cermat menggunakan dari CMC.
DeSanctis dan Poole memiliki konsep adaptive struktural yang menekankan bagaimana kelompok mengatur norma-norma mereka sendiri dengan standar komunitas yang dibuat dan diperkuat melalui penggunaan yang sebenarnya dan perhatian yang diberikan kepada fitur media yang lain. Spearset al. (2001) menunjukan bahwa perbedaan apa yang kelompok hadiri untuk apa yang paling menarik pengaruh kelompok yang norma normanya diadopsi. Kedua set penulis menunjukan bahwa karena perbedaan dikelompok, perilaku komunikasi dalam satu kelompok tidak perlu selalu muncul dalam lain nya.
SOCIAL NETWORKS
Penelitian jaringan sosial melihat penggunaan CMC di dalam hubungan dari orang
 yang berhubungan dengan siapa. Beberapa hasil dari media penelitian jaringan sosial menggunakan saran bahwa ditemukanhasil yang berlawanan dari penggunaan CMC dan Intertnet mungkin mendamaikandengan melihat secara lebih dekat pada macam-macam media pendukung (Haythornthwaite2002, 2005).Penelitian jaringan telah menemukan bahwa penggunaan media berbeda berdasarkan,pada kekuatan antar hubungan sepasang komunikasi. Namun, perbedaannya tidak padamedia apa yang digunakan, tapi berapa banyak, mereka yang hubungan yang lebih kuat lebih menggunakan media komunikasi yang tersedia daripada mereka yang hubungannya lemah (Haythornthwaite& Wellman, 1998; Haythornthwaite, 2001, 2002; Koku et al., 2001).
            Sementara itu ada juga perkembangan dalam memahami peran CMC dan interaksi online yang masih berhubungan dengan aktivitas offline, masih ada beberapa bahasan tentang penggunaan banyak media. Tetapi masih banyak bahasan berlanjut untuk memerikasa satu media, contohnya : pesan elektronik, blog, ataupun pesan instan.Melihat penggunaan komunikasi yg memiliki banyakarti adalah sebuah langkah asli untuk memahamitempat setiap media dalam kebiasaanberkomunikasi secara individual, kelompok, dankomunitas.
TIE-BASED VIEW OF MEDIA USE
            Sebuah interpersonal, pandangan tentang media didasarkan untuk mendamaikan hasil yang sebelumnya berbeda.Jika kita menuduh dan menentang argumen CMC dalam hal jaringan hubungan, alasan menentang CMC, terutama ketidakmampuan untuk menyampaikan emosi atau pemikiran yang kompleks, dapat dilihat sebagai argumen CMC tidak mampu untuk menyampaikan isyarat yang cukup untuk mempertahankan pekerjaan atau hubungan persahabatan. Argumen CMC memiliki kaya sarana komunikasi, argumen juga merupakan tentang kemampuan untuk menjaga ikatan yang kuat. Komunikasi CMC muncul lebih kuat dan memperkenalkan masyarakat luas yang mencakup hubungan interpersonal dan bahasa halus secara online (termasuk simbol seperti emtikon, singkatan, dan juga norma sosial untuk menggunakan bahasa dan konten percakapan). Dengan demikian, penggunaan membangun pada satu sama lain untuk mendukung hubungan, dan pada akhirnya keseluruhan dari jaringan hubungan.
ONLINE AND OFFLINE INTEGRATION
            Kecenderungan utama dalam penelitian yang kedua mengeksplorasi faktor-faktor sinergi antara online dan hubungan komunikasi offline. Sebagian penelitian ini di gerakan oleh pengakuan dari CMC dan internet telah menjadi bagian rutin kehidupan sehari-hari, daripada menduduki sebuah keberadaan dunia yang terpisah. Alat berkirim surat telah beralih dari chatting remaja untuk dunia bisnis (Cho et al., 2005; Quan-Haase et al., 2005), komunitas-komunitas online dari program domain berlatih bisnis masyarakat, e-mail sebagai alat bisnis untuk komunikasi antar pribadi.
DOMESTICATION
            CMC dan internet telah bergerak ke luar kantor, mereka juga menemukan konteks yang baru. Saat ini mempelajari kecenderungan di domestikasi internet.
            Salaff (2002) memeriksa bagaimana bekerja dirumah karena di kelola membantu membawa pekerjaan kantor kedalam ruang domestik dan Kazmer (2002) melihat bagaimana pelajar memuat pendidikan mereka dan tanggung jawab kerja mereka kedalam offline rumah.
WRAPPING UP
            Penelitian CMC dan internet menunjukkan bahwa masih ada perhatian yang kuat pada komunikasi internet terhadap cara perubahan perilaku dan cara kita menjaga sebuah hubungan. Seperti pada awal perdebatan, CMC mengkhawatirkan pengguna internet yang akan berdampak pada keluarga dan hubungan lokal. Perdebatan berlangsung lama tentang hilangnya komunitas pada setiap perpindahan masyarakat migrasi, masyarakat urbanisasi, dan perubahan teknologi. Tetapi, perubahan itu pasti terjadi seiring berjalannya waktu kehidupan (selama lebih dari 16 jam pengguna mengunakan internet), dimana teknologi sudah berada (secara meningkat dirumah), dimana kita bisa mencapainya (dimana saja dengan menggunakan komputer), kapan kita bisa menggunakannya (ketika konektivitas melintasi zona waktu dunia).

            Sementara penelitian CMC dan internet yang sebelumnya, cenderung untuk memperbaiki konsep monolitik, maka banyak orang menggunakan konsep tersebut untuk berbagai macam keperluan; telah menciptakan sebuah kebutuhan yang lebih bertema pada pekerjaan. Dalam penelitian yang dilakukan sampai sejauh ini, hal tersebut dilakukan melalui dua kecenderungan: (1) penelitian yang konteks, aktifitas, dan penggunanya unbundles. Mereka mencari kegunaan oleh masing-masing dan setiap pengguna mempunyai perbedaan di msyarakat. (2) penelitian yang mempelajari konsituensi pengintegrasian CMC dan internet kedalam kehidupan sehari-hari. Pandangan ini bersifat saling melengkapi. Sementara kehidupan sehari-hari memaksa kita untuk melihat tumpang tindih antara interaksi online dan offline, pendekatan unbundling mengingatkan kita bahwa ada perbedaan tentang siapa yang tidak online dan apa yang mereka lakukan disana. Dengan demikian, hal ini penting karena penelitian dilanjutkan untuk mengatasi dua pandangan tersebut. Kedua pandangan tersebut penting untuk pertanyaan baru tentang CMC dan penggunaan internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar