Rabu, 03 Februari 2016

Anak-Anak dan Intenet

Anak - Anak dan Internet
            Internet adalah lingkungan virtual yang luas. Anak-anak dapat mengakses banyak informasi dari internet. Mereka dapat berkomunikasi, seperti berbagai pengalaman dengan orang lain dari seluruh dunia, mendengarkan musik dari seluruh dunia, dan hal-hal yang bermanfaat lainnya. Namun, disisi lain anak-anak dapat melakukan hal-hal yang buruk. Seperti ajakan seksual, predasi, cyber bullying, dan pelecehan. Bagaimana kita dapat membantu mereka meningkatkan aspek kognitif, tapi disisi lain juga melindungi mereka dari sisi gelap internet?
            Meskipun media berita cepat untuk melaporkan setiap situasi atau kejadian dimana anak-anak terpengaruh oleh internet, tapi kita baru belajar tentang penggunaan anak-anak dari internet. Kita perlu pendekatan yang menumbuhkan prinsip anak-anak untuk memahami lingkungan baru ini dan interaksi yang baik dengan internet karena anak-anak merupakan sasaran yang empuk bagi predator seksual dan cyber bullying.
Apa yang Anak-Anak lakukan ketika mengakses internet?
            Menurut Research Environics Group pada Tahun 2001 oleh Kaiser Family Foundation, sebagian besar anak-anak di Amerika Serikat dan Kanada telah mengakses internet. Penggunaan internet sedikit lebih rendah di kota-kota maju misalnya Livingstone dan Bober.
            Selain itu, anak-anak mengakses Internet dari usia yang sangat dini. Dalam survei 2001 Kanada untuk Media Awareness Network (Environics Research Group, 2001), 15% dari remaja di bawah usia 18 tahun teringat belajar untuk menggunakan Internet pada 7 tahun atau lebih muda. Dalam 2003 Amerika Serikat survei dari orang tua menemukan bahwa anak-anak mulai mencari situs Web tanpa pengawasan orangtua di usia 4 tahun dan mengirim e-mail sendiri sedini usia 3 tahun. Jelas, anak-anak tenggelam dalam lingkungan Internet dalam jumlah yang meningkat.
            Anak-anak terutama mengakses internet melalui World Wide Web. Anak-anak menggunakan Web untuk mengakses sumber daya informasi melalui pencarian Web dan browsing disukai situs Web; berkomunikasi menggunakan e-mail, instant messaging, dan diskusi; dan musik akses, video, dan permainan komputer (Environics Research Group, 2001; Rideout et al, 2003;.. Roberts et al, 2005).
            Dalam mengakses internet, terdapar layanan e-mail khusus untuk anak seperti KidMail (http://kidmail.net ) dan Surf Teman (http://www.surfbuddies.com ). Kedua akses tersebut bebas spam, aman, mengeluarkan biaya yang kecil. Akses ini memungkinkan orangtua untuk membatasi kontak e-mail anak-anak dan program yang secara otomatis menyaring konten yang dipertanyakan.
            Direktori pencarian yang dirancang khusus untuk anak-anak adalah Yahooligans (http://yahooligans.com) dan Ask Jeeves (http://www.ajkids.com/) untuk anak-anak. Akses yang dapat dicari atau diakses ini telah diverivikasi sesuai untuk anak-anak oleh tim konsultan pendidikan.
            Banyak juga terdapat sumber hiburan yang dirancang khusus untuk anak-anak yaitu seperti Broadcasting Corporation Umum (http://pbskids.org/), Warner Brothers (misalnya, http://harrypotter.com)  dan Scholastic (misalnya http://scholastic.com). Sumber hiburan tersebut mengembangkan informasi dan permainan untuk anak-anal. Sebagian besar sumber daya ini mandiri dan tidak mengandung link off-site.
            Akses internet anak-anak pun dapat dikontrol melalui program filtering, seperti Net Nanny (http://netnanny.com/)atau Cyber Sitter (http: // www.cybersitter.com/). Adapun browser untuk anak-anak seperti zExplorer (http: // www. zxplorer.com/). Program-program komersial ini membatasi akses anak-anak ke Internet, penyaringan spam, iklan, dan konten yang pantas untuk anak-anak.  Namun terdapat kelemahannya, yaitu anak anak tidak dapat mengakses infromasi dari berbagai infromasi, seperti World Book Encyclopedia. Akhirnya, anak-anak tidak dapat belajar secara aktif, tidak dapat menilai dan mengevaluasi informasi dari internet.
Kekhawatiran
            Seacara hostoris, orangtua, guru, dan pers telah khawatir tentang efek samping dan media baru pada anak-anak. Film, radio, dan televisi berpotensi bahaya bagi perkembangan anak. Komputer dipandang merampas peluang anak untuk berkembang secara sosial dan fisik. Contohnya adalah waktu yang dihabiskan lama saat didepan layar komputer atau televisi. Kritikus khawatir anak aak menjadi korban predator seksual dan cyber bullying.
Perkembangan Sosial
            Kritikus mengatakan bahwa penggunaan komputer mengarah ke isolasi sosial, yang dapat menyebabkan depresi dan gangguan mental lainnya. Kekhawatiran ini ditunjukan dengan korelasi antara isolasi sosial, depresi, dan penggunaan komputer. Kraut et al tahun 1995-1998 melaporkan survei penggunaan internet sebagai bagian dari studi HomeNet mengenai dampak internet pada interaksi sosial. Hasilnya yaitu terjadi penurunan dalam interaksi sosial dan peningkatan pada gejala depresi selama beberapa bukan pertama mereka menggunakan internet. Dalam penelitian kedua, survei menemukan adanya peningkatan yang lebih besar terhadap anak-anak yang ekstrovert dan orang dewasa dalam interaksi sosial, dan harga diri sebagai fungsi dari peningkatan penggunaan internet. Penelitian lain menunjukan bahwa internet dapat memiliki efek positif pada pembangunan sosial. Stern pada tahun 2002, menganalisis situs Web pribadi gadis-gadis remaja, Stern berpendapat bahwa internet memberikan kesempatan yang baik bagi anak-anak untuk mengeskspresikan diri mereka dalam mengembangkan sosial dan seksual.
            Gross et al pada tahun 2002 meneliti hubungan antara kesejahteraan dan kedekatan mitra “instant messaging” pada remaja berusia 11-13 tahun. Kalangan yang menggunakan “instant messaging” merasakan  nyaman dalam interaksi sosial mereka terutama dengan teman-teman sekolah. Sedangkan, remaja yang merasa terisolasi secara sosial juga berkomunikasi dengan orang yang mereka tidak tahu dengan baik.
            Memang, komunikasi online dapat membantu anak-anak mengembangkan rasa diri di lingkungannya. Subrahman dkk tahun 2004, menganalisis 30 menit transkip chat room dari 52 remaja yang berbeda. Topik yang lebih banyak dibahas adalah tentang olahraga, seks, dan kekhawatiran orangtua. Sehingga Subrahmanyam menyimpulkan bahwa internet dapat menyediakan lingkungan aman secara sosial.
            Suzuki dan Calzo pada tahun 2004 meneliti masalah umum remaja dan berdiskusi di chat tentang seksualitas selama satu bulan dan menemukan hasil yang mirip dengan yang diteliti oleh Subrahmanyam. Suzuki Calzo berpendapat bahwa chat room memungkinkan anak-anak untuk jujur membahas dan menerima dukungan sosial untuk masalah-masalah remaja yang memalukan.
            Dari penelitiannya, Greenfi mengungkapkan bahwa pembangunan sosial dan internet dilakukan sampai saat ini adalah walaupun internet dapat membuat anak-anak terisolasi dan depresi. Namun, internet dapat menyediakan lingkungan yang positif bagi perkembangan sosial melalu banyak cara, contohnya adalah e-mail, chatting, dan instant messaging.
Sambungan Diinginkan Untuk Pornografi Dan Benci
            Dalam internet terdapat ratudan situs web yang berbau pornografi. Anak-anak dapat mengakses pornografi dalam berbagai cara, entah itu disengaja atau tidak. Namun, anak-anak lebih mungkin untuk mengakses pornografi secara tidak disengaja. Hal ini terjadi karena pencaian kata kunci yang sangat mudah, dan iklan yang dimunculkan oleh distribusor pornografi untuk mencari pelanggan baru.
            Dari hasil data dari Survei Keamanan Internet Youth menemukan bahwa seperempat dari anak-anak yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka tidak sengaja terpapar pornografi, yang dimana 75% melalui situs Web dan 25% melalui e-mail atau instant messaging. Meskipun seperempat dari anak-anak tidak sengaja terpapar pornografi, mereka mengaku sangat kecewa (diwakili 6% dari total sampel).
            Gernstenfeld dkk tahun 2003 melakukan analisis dari situs internet yang diselenggarakan oleh Nasionalis putih, neo-Nazi, skinhead, Ku Klux Klan, identitas kristen, penolakan Holocaust, dan kelompok lainnya. Hanya satu setengah dari situs yang termasuk simbol kebencian, seperti swastika atau pembakaran salib. Meskipun beberapa situs termasuk sumber pengetahuan bagi anak-anak, tapi kurangnya simbol serta klaim non rasisme, non kekerasan atau bahasa mengenai rasisme dan kekerasan dapat menyebabkan kebingungan di kalangan anak-anak.
Predasi dan Bullying
            Survei Keselamatan Pemuda Internet, melaporkan hampir 20% responden yang berusia 10-17 tahun menerima ajakan seksual melalui chatting. Ajakan seksual yang berupa permintaan langsung untuk bertemu, meminta seorang gadis perempuan tentang ukuran bra nya, meminta anak laki-laki untuk terlibat dalam cyber sex, dan mengirim gambar seksual yang eksplisit. Anak-anak yang bermasalah, depresi, atau mempunyai masalah keluarga menerima ajakan seksual lebih tinggi dibandingkan yang tidak bermasalah. Begitu pula terjadi pada anak-anal yang lebih sering munggunakan internet.
            Baru-baru ini, aparat penegak hukum mulai menyamar di internet untuk memerangi kejahatan seksual pada anak-anak. Wolak et al tahun 2003 mengalanisis penangkapan yang dilakukan di Amerika Serikat selama 2000-2001, ditemukan bahwa 508 kasus dimana predator menggunakan internet untuk memikat anak-anak. Mitchell et al tahun 2005 menyimpulkan bahwa internet telah meningkatkan kemampuan lembaga penegak hukum untuk mendeteksi dan mencegah kejahatan pada anak.
            Ybarra tahun 2004 menganalisis karakteristik yang terkait dengan korban pelecehan internet dari Survey Keamanan Internet Youth. Satu sepertiga dari anak-anak yang telah dilecehkan merasakan kecewa. Pada laki-laki mengalami gejala depresi, misalnya penurunan perasaan diri, kesulitan menyelesaikan tugas sekolah, dan kesulitan dalam kebersihan pribadi. Ynarra berpendapat bahwa hubungan antara depresi dan pelecehan membuat pelecehan internet merupakan masalah kesehatan mental yang penting.
            Ybarra dan Mitchell menemukan bahwa 15% responden dari Survey Keamanan Internet Youth mengindikasikan bahwa mereka telah membuat komentar yang kasar dan jahat, 1% menggunakan internet untuk mempermalukan dan melecehkan seseorang dalam satu tahun terakhir. Pelaku pelecehan tersebut cenderung berasal dari keluarga miskin dan terlibat dalam penyalahgunaan zar dan kenakalan.
            Internet menyediakan akses yang lebih besar untuk anak-anak dan lingkungan yang lebih besar dimana anak-anak dapat terlibat dalam bullying dan pelecehan.
Menjadi Pengguna Internet yang Diharapkan
            Ada  pendekatan untuk melindungi anak-anak dari efek internet yang merusak, yaitu :
  1. Pendekatan yang mengatur bahan apa yang dapat didistribusikan di Internet. Undang-Udang Perlindungan Oneline (COPA) disahkan oleh Kongres Amerika Serikat pada tahun 1998, yang melarang penyedia layanan internet komersial mendistribusikan konten yang dilarang untuk anak di bawah umur.
  2. Pendekatan untuk melindungi anak-anak dari bahaya internet dengan mengembangkan perangkat lunak untuk menyaring/ memblokir akses anak-anak terhadap sumber daya ofensif. Pendekatan pertama dan kedua saling berhubungan untuk dapat memblokir konten yang tidak boleh diakses oleh anak-anak. Namun, internet terlalu besar sehingga menyaring konten tersebut tidak mudah, apalagi ada beberapa negara yang kebal terhadap undang-undang. Studi perangkat lunak penyaringan menemukan bahwa sebagian besar perangkat lunak yang memblokir pornografi sangat baik, namun hal itu juga akan memblokir tentang pendidikan mengenai seks. Padahal pendidikan tersebut sangat dibutuhkan.

  1. Pendekatan yang mengajarkan anak-anak untuk kritis menilai sendiri.  Pendekatan itu kemungkinan adalah pendekatan yang paling sukses. Keterampilan berpikir kritis mendasari hampir semua pengambilan keputusan untuk membuat keputusan tentang perilaku seksual, pembelian, dan pengumpulan informasi.
            Anak-anak menjadi lebih kritis dengan informasi yang mereka temukan di internet ketika mereka mengandalkan internet sebagai suatu informasi yang penting. Sebagian anak-anak menggunakan internet untuk mengerjakan tugas sekolah mereka. Penilaian kritis juga diperlukan saat mereka membaca artikel dari internet, mereka perlu menilai penulis dari sumber internet yang dia dapat, misalnya tentang jerawat. Jika penulis berpengetahuan, makan informasi tersebut lebih dipercaya daripada penulis yang memiliki pengetahuan yang terbatas. Mereka harus dapat menilai objektifitas, kelengkapan informasi dari artikel tersebut. Sebuah sumber daya dengan tujuan memberikan informasi medis lebih mungkin kredibel daripada yang dirancang untuk menjual atau membujuk. Terkait dengan tujuan tersebut, anak-anak juga perlu menilai keaslian informasi, seperti menentukan apakah sumber daya tersebut relevan dengan kebutuhannya. Anak-anak mungkin kurang mepertimbangkan secara kritis untuk menilai jenis sumber daya internet, seperti game, chatting, instant messaging, musik, dan video. Sebagai contoh, anak-anak cenderung men-download file apapun (musik, film, atau video) tanpa mempertimbangkan virus apa yang ada di file tersebut saat di download. Anak-anak perlu belajar untuk menilai dengan kritis sumber daya dan komunikasi yang mereka hadapi di internet. Pustakawan dan guru sekolah telah mengembangkan sejumlah sumber informasi untuk membantu anak-anak belajar agar dapat lebih kritis untuk menilai sumber infprmasi.  Salah satu sumber daya yang tertua dan paling terkenal menyediakan satu set pertanyaan ya / tidak untuk anak-anak dari berbagai usia. Didalam informasi tersebut, mereka menemukan dan mengevaluasi sumber informasi Web. Anak-anak usia SD awal didorong untuk mempertimbangkan apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan informasi tersebut. Sedangkan, remaja didorong untuk kritis menilai isi dan otoritas informasi.

     Media Awareness Network telah mengembangkan sejumlah permainan yang tersedia untuk anak-anak, mulai dari Petualangan Three Little Cyber Pigs yang merupakan permainan untuk anak-anak usia 8-10 tahun.

  Pusat Nasional telah mengembangkan sumber pelatihan online yang bernama Netsmartz (http://netsmartz.org) yang mencakup daftar evaluasi, tips untuk orangtua, game, dan kuis. Hasilnya, tiga perempat remaja mengindikasikan bahwa mereka mengubah perilaku mereka di internet sebagai hasil dari apa yang mereka pelajari melalui Netsmartz.
         
   Perangkat lunak dapat membantu anak-anak untuk belajar mengendalikan perilaku mereka di internet dengan memaksa mereka untuk berpikir kritis dan menilai sumber daya internet sebelum menggunakannya. Terdapat aplikasi checklist sederhana yang dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan penilaian yang kritis. Aplikasi seperti ini membantu anak-anak belajar untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari, sumber-sumber pengajaran, dan kegiatan keamanan internet.

            
    Internet adalah lingkungan virtual yang tidak terbatas dengan banyak manfaa tuntuk perkembangan kognitif dan sosial anak yang positif. Anak-anak dapat mengunjungi banyak web, mengeskplorasi banyak budaya, mencoba berbagai teknologi, dan berkomunikasi denga banyak orang yang berbeda. Namun, internet juga memiliki sisi buruk, anak-anak dapat terkena pornografi, dilecehkan, diintai, dan diculik. Kita harus dapat memberdayakan anak-anak kita untuk mendapatkan keterampilan berpikir kritis dan menjadi pengguna internet yang bijaksana. Kita dapat membantu mereka memperluas pikiran dan dunia mereka dengan aman melalu internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar